Seismic

PROCEEDINGS JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32^nd HAGI, The 36^th IAGI, and The 29^th IATMI Annual Conference and Exhibition

INTERPRETASI DATA SEISMIK PANTUL DAN PEMBORAN UNTUK TAPAK KONSTRUKSI JEMBATAN JAWA – BALI
PERAIRAN SELAT BALI

Ediar Usman, Franto Novico, Purnomo Raharjo dan Deny Setiady

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung 40174, Telp. 022.6017887
Email: ediarusman@yahoo.com

ABSTRACT

The waters of the Bali Strait will be developed the construction as a dredge between Java Island and Bali Island. To get the data to support the development of the base of bridge have been done the marine geological survey at both sides of bridge as a base of construction. Result of the interpretation of the reflection seismic data and correlated with drilling data shows that the unconsolidated sediment to reach 21 meters thickness from sea floor.

The existence of the unconsolidated sediment needs the attention, because it’s not restrain the burden of the construction and can cause the damage at the bridge constructions. The base of construction expected to reach the basement rock, so that very stable. At seismic record profile also shows the sediment movement under sea showed by slump reflector character. Result of seismic record also shows the existence of normal fault with north – south direction.

Data of seismic record shows the surface form of the sea floor which generally is basin morphology which reaching 150 meters depth and dome morphology as effect of growth of corals showed by mounded reflector character of the seismic.

Result of seismic interpretation and the drilling data analysis expected can become input in the planning and development of the base of bridge construction, so that later do not endanger in the using it.

Keyword: seismic interpretation, base of bridge, drilling, unconsolidated sediment, Bali Strait.

SARI

Perairan Selat Bali akan dikembangkan konstruksi jembatan yang menghubungkan P. Jawa dan P. Bali. Untuk mendapatkan data guna mendukung pembangunan tapak jembatan tersebut telah dilakukan penelitian geologi kelautan pada kedua sisi tapak jembatan dan bagian tengah perairan Selat Bali. Hasil interpretasi data seismik pantul yang dikorelasikan dengan data pemboran menunjukkan ketebalan batuan sedimen belum terkonsolidasi (unconsolidated sediments) mencapai kedalaman 21 meter dari dasar laut. Adanya sedimen yang belum terkonsolidasi tersebut memerlukan perhatian, karena tidak kuat menahan beban konstruksi jembatan dan dapat menyebabkan kerusakan konstruksi jembatan. Tapak konstruksi diharapkan mencapai batuan dasar (basement rock). Pada rekaman penampang seismik juga menunjukkan pergerakan sedimen berbentuk longsoran di bawah permukaan laut yang ditunjukkan oleh karakter slump (nendatan). Hasil rekaman seismik juga menunjukkan adanya sesar normal dengan arah utara - selatan.

Data rekaman seismik menunjukkan bentuk permukaan dasar laut yang umumnya adalah morfologi lembah yang dalam mencapai 160 meter dan punggungan runcing sebagai akibat pertumbuhan terumbu karang yang ditunjukkan oleh karakter reflektor seismik mounded (berbukit-bukit kecil).